
3 Tips Mendapatkan ART Tanpa Drama!
Daftar Isi
Saya mendengar banyak cerita tentang drama Asisten Rumah Tangga alias ART dari teman-teman. Ada ART yang suka ngutang, mencuri, bawa pacar ke rumah, sering ijin, dan lain sebagainya. Bahkan saya bertemu sendiri dengan ART tetangga yang suka mampir ke rumah dan bergosip tentang tuannya. Ia juga meminjam uang kepada saya dan pura-pura lupa dengan utangnya.
Hal itulah yang membuat saya berpikir 1000 kali untuk mempekerjakan seorang ART. Tapi setelah berdiskusi alot dengan suami, kami butuh ART agar waktu yang saya miliki bisa digunakan lebih produktif untuk bisnis kecil kami.
Alhamdulillah, saya mendapatkan ART yang sesuai dengan keinginan kami. Rajin bekerja dan sedikit drama. Mungkin pengalaman kami bisa menjadi tips untuk teman-teman yang sedang mencari ART:
Posting Lowongan yang Efektif

Saya sudah beberapa kali dikecewakan dengan merekrut karyawan yang merupakan kenalan orang terdekat. Selain itu, memperkerjakan kenalan dari orang terdekat, membuat kita merasa sungkan untuk memecatnya.
Oleh karena itu lebih baik saya membuat lowongan pekerjaan, dan diposting di komunitas pencari kerja di facebook. Biasanya ada akun facebook atau media sosial lokal dimana para pencari kerja berkumpul.
Tuliskan dengan lengkap di dalam pengumuman, bahwa kita , mencari seorang ART, rentang usianya, detail pekerjaannya, jam kerjanya serta gajinya selama sebulan. Sertakan nomor telpon yang bisa dihubungi, dan suruh pelamar mengirim CV atau data diri. Kalau saya meminta nama lengkap, domisili, usia dan pengalaman kerja.
Wawancara dengan Detail

Jika ada pelamar yang masuk, bisa langsung diseleksi secara administrasi. Karena saya membutuhkan ART yang tidak menginap, maka saya mencari orang yang tempat tinggalnya tak jauh dari rumah. Saya juga menilai pelamar dari bahasanya saat berkomunikasi via chat. Biasanya orang yang sopan di chat, juga sopan saat bertemu.
Pelamar yang lolos secara administrasi lalu saya panggil ke rumah untuk wawancara. Pertanyaan yang biasa saya ajukan adalah:
- Naik apa menuju ke rumah saya? Hal ini wajib saya tanyakan untuk menentukan kemudahan akses menuju rumah saya. Saya memilih pelamar yang bisa mandiri naik motor sendiri. Jika kamu butuh ART yang menginap, bisa diskip aja pertanyaan ini.
- Seberapa jauh jarak dari rumahnya ke rumah saya? Hal ini menentukan tenaga yang dihabiskan di perjalanan, semakin jauh biasanya semakin menurun performa kerjanya. Seballiknya, semakin dekat maka semakin fresh tenaganya untuk bekerja. Untuk yang tinggal di rumah, mungkin bisa membuat perjanjian kapan saja bisa pulang dalam setahun.
- Apa pekerjaan sebelumnya dan mengapa berhenti? Mengetahui alasan mengapa ia berhenti dari pekerjaan sebelumnya sangat penting, untuk melihat riwayat pekerjaannta. Jika ia menjawab, pekerjaan sebelumnya terlalu berat, gaji terlalu kecil atau tuan yang tidak baik, sudah pasti menjadi nilai minus bagi saya. Jika alasannya hanya pindah rumah, hamil dan alasan lain yang memang mengharuskan ia berhenti bekerja, akan menjadi nilai plus bagi saya.
- Apakah ia sanggup mengerjakan pekerjaan rumah yang akan kita berikan? Seperti membersihkan kotoran kucing misalnya, jika ia menjawab tanpa ragu, akan langsung saya beri lampu hijau untuknya.
Dalam proses wawancara ini, ikuti kata hati kita. Jangan dipaksakan kalau memang ada yang mengganjal atau tidak sreg di hati.
Jelaskan Hak dan Kewajibannya
Jelaskan dengan sejelas-jelasnya, mengenai kewajiban yang harus dilakukannya dan hak yang akan dia terima. Kita juga perlu menjelaskan reward jika ia rajin, dan hukuman jika melanggar perjanjian.
Hubungan ART dan majikan menurut saya harus profesional. Kita harus menentukan tugas-tugas yang harus ia lakukan, dan apa hak yang akan dia dapatkan. Bukan memforsir tenaganya secara membabi-buta, tapi tetapkan waktu bekerja dan waktu istirahatnya.
Sangat penting untuk menuliskan perjanjian ini di atas kertas bermaterai, supaya hubungan kerjasama ini tidak seenaknya dilanggar oleh kedua belah pihak.
Berlaku Adil dan Bijaksana
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga ART. Biasanya akan ada hal-hal yang kurang cocok dari pekerjaannya. Hal itu wajar, karena ART adalah manusia biasa yang tidak bisa membaca kata hati majikannya. Maka kita perlu menyampaikan dengan baik apa saja yang kurang memuaskan dari pekerjaannya, agar ia bisa memperbaikinya.
Misalkan, dalam hal bersih-besih ia melewatkan jendela untuk dibersihkan. Maka beri tahu ART untuk membersihkan jendela paling tidak satu minggu sekali misalkan. Begitu juga untuk hal lain yang mungkin belum dilaksanakan, ingatkan dengan baik tanpa harus menyinggung perasaan.
Kita sebagai orang yang mempekerjakan ART, juga harus menaati perjanjian yang sudah dibuat. Jangan memberikan pekerjaan yang tidak ada di dalam perjanjian.
Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat dan semoga mendapatkan ART yang baik, jujur dan rajib bekerja.

