ASI Tidak Keluar? Jangan Panik Bun!
![]() |
Sumber: www.mamalovejoy.com |
Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan terbaik untuk bayi. Mulai dari kandungan nutrisinya yang lengkap, suhu yang pas, serta jumlah yang cukup. Bila dibandingkan dengan susu formula, sudah pasti jauh lebih baik ASI.
Seorang ibu pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Namun ada faktor-faktor tertentu dimana ibu harus merelakan anaknya tidak bisa minum ASI. Saya sangat maklum bila ada ibu yang karena alasan medis atau hal lain yang dapat membahayakan sang ibu atau si bayi, akhirnya tidak bisa memberikan ASI untuk anaknya. Namun sangat disayangkan bagi ibu yang sehat wal’afiat dan mampu memberikan ASI, lebih memilih susu formula karena alasan tidak mau repot.
Padahal, manfaat ASI untuk anak itu banyak sekali, baik bagi tumbuh kembang fisik maupun psikologis anak. Anak yang mendapatkan ASI akan lebih tahan terhadap penyakit. Bila dari segi psikologis, proses menyapih itu adalah proses transfer kasih sayang ibu terhadap anaknya, jadi anak yang langsung mendapatkan air susu dari ibunya akan lebih memiliki ikatan batin antara ibu dan anak.
Saya adalah ibu muda yang juga ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil. Sebagai ibu baru yang belum paham akan perASIan, saat anak pertama saya lahir, saya sangat percaya diri akan mampu melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI saya akan keluar saat hari pertama kelahiran. Ternyata semua tak berjalan sesuai yang dibayangkan.
Karena alasan medis, saya harus melahirkan dengan cara Operasi Caesar. Saat selesai operasi saya berharap masih bisa melakukan IMD. Saya ingat, waktu itu dengan lemah saya bertanya pada perawat yang membawa anak saya ke ruang pemulihan pasca operasi, “Mbak, nggak IMD mbak?” lalu dengan senyum kecut mbaknya bilang, “Nggak bisa bu, ibu masih lemah“.
Duh, hancur hatiku! padahal pengen banget IMD, tapi nggak dibolehin. Setelah itu selama sehari semalam saya terpisah dari si kecil. Katanya nggak akan dibolehin ke ruangan ibunya dulu kalau ibunya belum pulih. Karena itulah,saya jadi semangat untuk cepat pulih dari operasi.
Baca Juga: Tips Cepat Pulih Pasca Operasi Caesar
Setelah saya membaik, si kecil diantar ke ruangan saya. Perawat menyuruh saya untuk segera menyusuinya. Untuk kedua kalinya hati saya hancur, air susu saya kok nggak keluar???
Saya lumayan panik waktu itu, karena anaknya nangis terus kehausan sedangkan air susu saya belum keluar juga. Peraturan di rumah sakit itu, bayi tidak akan dikasih susu formula atau apa pun selain ASI. Katanya bayi yang baru lahir dapat bertahan sampai 3 hari tanpa asupan. Gilee… siapa yang nggak panik coba? Hari ke dua bayi saya tambah kuning, sedangkan air susu tidak juga keluar.
Meski harus istirahat pasca operasi, tapi karena sangat khawatir dengan si kecil, saya jadi tidak bisa tidur. Ditambah orang tua yang menjaga waktu itu malah bikin panik, karena mereka juga khawatir pada keadaan bayi saya. Beruntung waktu suami datang, dia bisa menenangkan saya dan meyakinkan saya kalau air susu saya pasti keluar. Malam hari saya berusaha meyakinkan diri, sambil terus merangsang payudara dengan air hangat dan pompa. Hingga hari ke tiga, jam 3 dini hari, keluarlah rembesan air berwarna keruh. Saya tidak yakin itu ASI saking bahagianya. Sampai-sampai malam itu dengan tertatih-tatih saya berjalan ke ruang jaga bidan untuk menanyakan apa itu benar ASI atau bukan???
Alhamdulillah itu benar ASI. Rasanya sangat aneh, untuk orang yang baru pertama kali melahirkan dan belum pernah merasakan bagaimana payudara bisa mengeluarkan cairan seperti itu. Sangat berbeda dengan teori-teori yang pernah saya pelajari tentang ASI saat duduk dibangku sekolah dulu.
Mungkin saya memang kurang informasi tentang kejadian seperti ini. Ternyata, ASI tidak keluar di hari-hari awal kelahiran itu adalah hal biasa, karena hormon tubuh yang masih perlahan-lahan berubah, dari mode hamil ke mode ibu menyusui. Coba saya mengetahui itu lebih awal, saya tidakan panik dan terus optimis memberikan ASI pada si kecil.
Untuk anak pertama ini memang kecolongan. Setelah pulang dari rumah sakit, meski ASI sudah keluar, tapi tidak deras. Jadi anak saya tetap menangis kehausan. Sebenarnya saya dan suami yakin air susu saya akan keluar deras dengan segera, dan kami tidak akan memberikan susu formula. Saya sudah tanya-tanya pada teman-teman lain yang lebih berpengalaman. Mereka rata-rata air susunya deras setelah seminggu pasca melahirkan. Tapi karena orang tua saya merasa kasihan pada si kecil, akhirnya Ayah saya membelikan susu formula. Jadilah anak saya terpapar susu formula di minggu pertama kelahirannya. Mungkin sekitar 60ml. Setelah itu full ASI.
Meski begitu saya merasa ada penyesalan. Kenapa dulu ikutan panik dan mau aja anaknya dikasih susu formula? Kenapa nggak diteruskan aja menyusui tanpa panik. Hmmm…. tapi ya sudahlah, itu sudah terlanjur. Saya mengerti perasaan orang tua saya yang sangat menyayangi cucu pertamanya. Saya juga yang kurang informasi, jadi ikutan panik dan menyetujui pemberian susu formula.
Rasa bersalah saya berkurang ketika saya melihat sebuah video di youtube tentang menejemen ASI. Ada seorang ibu di luar negeri sana yang sharing pengalamannya tentang memerah ASI, dia berkata,”Buat Anda yang terlanjur memberikan susu formula pada anak anda saat seminggu pertama kelahiran, tidak apa-apa. Tidak apa-apa sama sekali, karena sufor bukanlah racun. Yang penting setelah ASI kita lancar, kita harus memberikan bayi kita ASI seluruhnya. Karena bagaimana pun kita harus berusaha, dan ASI itu tetap yang terbaik.” kira-kira begitu terjemahannya.
So, untuk teman-teman yang akan menghadapi kelahiran, jangan putus asa merangsang ASI untuk keluar. Kalau di hari-hari pertama kelahiran belum keluar, dan kita menganggap ASI tidak akan keluar selamanya, maka itu salah besar. ASI pasti keluar, karena Tuhan yang Maha Kuasa telah mempersiapkan makanan terbaik untuk anak-anak kita.
Cara merangsang ASI terbaik adalah dengan membiarkan bayi menghisap payudara ibu meski air susu belum keluar. Lama kelamaan, payudara akan terangsang untuk memproduksi ASI. Jangan pernah khawatir ASI kita tidak cukup untuk si kecil, karena ia akan selalu memproduksi air susu sebanyak yang dibutuhkan bayi kita. Seberapa banyak bayi menghisap, sebanyak itulah payudara akan memproduksi air susu.
Jangan pernah ada alasan ASI tidak keluar. Kita harus berusaha! ASI akan keluar selama tidak ada gangguan medis pada tubuh kita. Semangat buat para pejuang ASI! Berikan yang terbaik untuk anak-anak kita.