Glucose Hack! Insya Allah Solusi bagi Penderita PCOS
Daftar Isi
“Ibu PCOS, sel telur ibu kecil dan menyebar. Ibu banyak olahraga dan makan sehat ya” Begitu kata dokter SpOG ketika saya dan suami menyambanginya.
Jujur saya kaget mendengar pernyataan dokter. Mengapa saya bisa PCOS padahal sebelumnya tidak? Bukannya PCOS ini terjadi pada orang-orang yang belum memiliki anak sebelumnya?
Penyebab PCOS yang saya alami
Saya adalah ibu beranak satu dan berencana memiliki anak ke dua. Dua tahun yang lalu saya sudah melepas KB IUD yang sudah terpasang selama empat tahun. Awalnya kami percaya diri, akan diberikan momongan secepatnya seperti hadirnya anak pertama.
Bulan demi bulan kami menunggu, tamu bulanan saya tak pernah absen datang. Akhirnya kami memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter SpOG. Sesungguhnya saya tidak menyangka akan di diagnosis PCOS. Katanya, saya mengalami resisten insulin, dimana sel-sel tubuh saya mengalami gangguan dalam merespon insulin, sehingga tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik.
Ketika saya bertanya apa penyebabnya, dokter menjawab bahwa bisa jadi karena pengaruh hormon yang berubah, bisa juga karena kelebihan berat badan, kurang olahraga, dan memiliki riwayat diabetes.
Saya termasuk orang yang rajin berolahraga. Meski saya sadari berat badan tubuh saya masih masuk dalam kategori overweight. Untuk riwayat diabetes, jika diingat, nenek saya memang memiliki diabetes. Tapi entahlah, saya masih bingung bagian mana dari diri ini yang patut disalahkan akan terjadinya PCOS ini.
Setelah mendengar pernyataan dokter bahwa saya PCOS, jujur saya menjadi malas berolahraga. Seakan-akan olahraga yang saya lakukan selama ini tak ada gunanya. Meski begitu, saya tetap berusaha menurunkan berat badan dengan menjaga asupan kalori, alias mengurangi makan. Entah polanya benar atau salah yang penting kalori yang saya makan tidak melebihi kebutuhan dasar.
Menemukan Pola yang Salah
Berapa banyak dari kalian yang sarapan dengan roti dan selai coklat? Atau dengan roti sobek isi coklat, stroberry atau blueberry? Atau mungkin dengan gorengan?
Suatu hari, entah algoritma mana yang membawa suatu video ke layar handphone saya. Video itu adalah potongan wawancara seseorang dengan biochemist yang membahas tentang glucose hack.
Glocose hack adalah sebuah trik atau modifikasi cara makan yang bisa berpengaruh terhadap kondisi gula darah. Pas sekali dengan kebutuhan saya yang resisten insulin.
Jadi, kata Biochemist tersebut, di dalam tubuh ini terdapat sel-sel mitokondria yang bekerja mengubah glukosa di dalam darah untuk menjadi energi. Terjadinya peningkatan di dalam gula darah, bisa disebabkan karena mitokondria overload menerima gula darah. Sebaliknya, Jika jumlah gula darah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sel mitokondria, makan gula darah akan stabil.
Menurut Biochemist, menjaga gula darah agar tidak tinggi, bukan berarti tidak boleh makan makanan manis, kita hanya perlu mengakalinya. Ada 4 kunci untuk mengakali agar gula darah tetap stabil:
1 Sarapan dengan yang Gurih
Usahakan sarapan dengan makanan yang gurih, bukan yang manis. Seperti sayur, telur, ikan, dan lain sebagainya.
Selain itu, Mengkonsumsi cuka apel saat perut kosong dapat membantu mengontrol gula darah. Cuka apel mampu meningkatkan sensitifitas hormon insulin yang dibutuhkan dalam proses mengubah gula darah menjadi energi.
2 Makan Sayuran Sebelum Makan Besar
Sayuran mengandung serat. Ketika kita makan sayuran sebelum makan karbohidrat, protein, lemak, dan gula, serat yang terkandung di dalamnya akan membentuk benteng yang membuat makanan tersebut akan dicerna lebih lama termasuk gula.
Proses pencernaan yang lebih lama ini, ditambah dengan kinerja hormon insulin yang meningkat akibat minum cuka apel, mencegah terjadinya kenaikan gula darah, sehingga mebuat kita merasa kenyang lebih lama.
3 Makan Makanan Manis Setelah Makan Besar
Jangan pernah makan makanan manis dalam keadaan perut kososng. Jangan pernah juga makan karbohidrat sendirian tanpa protein atau pun serat. Kenapa?
Ketika kita makan makanan manis dalam perut kosong, maka gula dalam makanan tersebut akan dengan cepat dicerna tanpa penghalang apa pun, sehingga menaikkan gula darah. Sama dengan koarbohidrat, jika dimakan sendirian ia akan dengan mudah dicerna oleh tubuh.
Makanan yang terlalu cepat dicerna, akan membuat gula darah naik. Sel mitokondria akan menerima banyak gula darah hingga ia kewalahan. Sedangkan, lambung sudah kosong kembali dan memberi respon kepada otak untuk merasa lapar hanya dalam beberapa jam kemudian.
Maka, makanlah makanan manis setelah makan besar, agar ia lebih lama dicerna. Untuk karbohidrat, jangan pernah makan karbohidrat tanpa protein dan lemak, seperti roti dengan daging ayam, atau nasi dengan daging, hal ini akan membuat karbohidrat terbungkus oleh protein dan akan perlahan-lahan dicerna.
4 Bergeraklah
Setelah minum cuka apel, makan sayuran sebelum makan protein dan karbohidrat, makan makanan manis setelah makan besar, selanjutnya adalah bergeraklah! Gunakan tubuh untuk bergerak, agar sel-sel mitokondria terus memakai gula darah untuk energi.
Kita bisa menargetkan 7.000-10.000 langkah per hari, atau olahraga 10-30 menit, atau bahkan hanya aktif dengan pekerjaan di rumah, intinya adalah bergerak agar energi terus terbakar.
Kesimpulan
Glucose hack ini akan berpengaruh terhadap banyak hal. Mulai dari menormalkan hormon-hormon di dalam tubuh dan melancarkan metabolisme, yang ujung-ujungnya akan membantu kesembuhan orang yang menderita penyakit karena gula darah. Salah satunya adalah penderita PCOS.
Well, saya pribadi sedang berusaha menerapkan glucose hack ini. Sejauh ini saya sudah turun berat badan dari 64 kg menjadi 63 kg, selama dua minggu. Untuk gula darah saya belum memeriksanya. Namun saya yakin, jika berat badan saya ideal, metabolisme pun baik, hormon-hormon di dalam tubuh ini akan bekerja sebagaimana mestinya.
Jika kamu ingin tau lebih jauh tentang glucose hack ini, bisa langsung nonton youtube Glucose Revolution