Uncategorized

Hiruk Pikuk Jalanan dan Pesan Untuk diriku di Masa Depan

Suatu pagi, aku dan suami pergi mengendarai motor ke sebuah acara komunitas. Jalanan ramai dipenuhi anak-anak sekolah dan orang-orang yang bergegas pergi ke kantor. Di tengah keramaian jalan, aku memperhatikan bangunan dan ruko-ruko yang berjejer di sepanjang jalan.

Tujuh tahun lalu, saat pertama kali aku menginjakkan kaki di kota ini, tak ada pikiran apa pun yang terlintas di kepala. Hanya terkagum dengan kota baru yang akan menjadi rumahku entah untuk berapa lama.

Sekarang saat melihat pertokoan ini, aku dipenuhi oleh rasa penasaran. Berapa omset mereka, hingga mampu menyewa ruko di pinggir jalan utama seperti ini?

Ketika melihat ruko yang tutup, “Kemana perginya sang pemilik? Sayang sekali ruko di pinggir jalan terbengkalai tak terpakai”.

Penasaran ketika penjual pecel pincuk bisa menyewa ruko seharga 80 juta di pinggir jalan utama. Terkagum, ketika melihat rumah makan yang dulunya ku kira tak laku, ternyata itu adalah rumah makan legend yang menjadi rujukan banyak instansi, pengusaha, keluarga dan orang berduit. Penasaran, siapa yang akan menggantikan bangunan Supermarket Giant yang terletak di ujung jalan.

Hmmm… Hidup ini penuh dengan kejutan. Sekarang berjaya, besok bangkrut. Dulu hanya lapak kecil, sekarang sudah memiliki cabang dimana-mana. Kemarin sehat, sekarang terbaring tak berdaya. Tadi masih bernafas, besok sudah di liang lahat.

Semakin dipikirkan, semakin tak menentu perasaan ini. Bagaimana aku dimasa yang akan datang? Seakan semuanya hanya ilusi, tak ada yang pasti.

***

Jika diingat kembali, berpuluh tahun yang lalu saat aku masih duduk di bangku sekolah, aku bersumpah tak akan pernah tinggal di kota besar yang padat dan panas. Tapi ternyata takdir membawaku untuk menyicipi tinggal di kota besar yang super panas dan padat penduduk.

Lebih dari 10 tahun lalu aku bermimpi untuk tinggal di kota yang sejuk. Ku kira tak akan pernah terwujud. Namun ternyata, takdir membawaku ke sini, menjadi penduduk tetap kota Apel.

Hari ini, aku memiliki dua mimpi. Satu mimpi yang ku harap bisa segera terwujud, dan mimpi lainnya yang lumayan sulit untuk digapai. Mimpi yang ku harap bisa segera terwujud adalah, aku hanya ingin Allah memberikanku kesempatan untuk membahagiakan kedua orang tua hingga akhir hayatnya.

Memberikan apa yang mereka butuhkan di masa pensiun, merawat dan menemani mereka ketika sakit, mengajak mereka jalan-jalan ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, dan lain sebagainya.

Mimpi yang lumayan tinggi adalah, aku ingin menjadi pengusaha sukses yang punya banyak program kemanusiaan, berbagi ilmu dan harta dengan sesama. Aku ingin Allah mengangkatku ke next level, yang tidak hanya fokus pada diri sendiri, tapi juga memikirkan kebermanfaat untuk banyak orang.

Untuk diriku di masa yang akan datang, lihatlah hidup penuh kejutan. Jika saat itu kamu telah menggapai seluruh impianmu, jangan pernah berhenti berjuang. Selama masih diberi usia oleh Allah, janganlah disia-siakan.

Kamu tak akan menyesal, karena dirimu yang sekarang akan melakukan hal yang sama. Mengupayakan segalanya dengan segenap jiwa dan raga. Ingatlah saat kamu melihat orang-orang di sepanjang jalan ini. Mereka semua berjuang. Mereka semua sedang mengupayakan yang terbaik. Gagal atau berhasil, itulah hasil akhir yang terbaik yang sudah Allah tetapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *