parenting

Metode Belajar Membaca Termudah untuk Anak

Metode Belajar Membaca Cepat

Masih menjadi perdebatan di kalangan orang tua, apakah anak usia dini itu sudah seharusnya diajari membaca atau tidak. Ada yang berpendapat, anak usia dini itu tidak harus diajarin membaca. Masanya mereka itu bermain, bukan belajar. Tapi tak sedikit orang tua yang kebingungan saat anaknya masih belum bisa membaca sebelum masuk SD. Sehingga mereka memutuskan untuk mengambil les atau kelas khusus agar anaknya bisa membaca.

Sebenarnya hal ini dipicu akibat tuntutan dari sekolah yang mengharuskan anak sudah bisa membaca ketika masuk SD. Meski menteri pendidikan telah menghapuskan tes masuk SD dan syarat bisa membaca dan berhitung, tapi orang tua tetap khawatir ketika anaknya belum bisa membaca dan berhitung sebelum masuk SD.

Saya pribadi adalah golongan orang tua yang santai. Saya dan suami, tidak begitu berniat mengharuskan anak kami bisa membaca sebelum masuk SD. Namun ternyata, Alhamdulillah anak kami sudah bisa membaca di usia 5 tahun. Kok bisa? Bagaimana caranya?

Disclaimer dulu, Sebelum membahas bagaimana anak saya bisa membaca di usia dini, saya ingin menegaskan bahwa anak memiliki prosesnya masing-masing. Perkembangan anak itu berbeda-beda. Metode belajarnya pun berbeda-beda. Anak saya bukan yang terhebat. Masih banyak anak-anak lain dengan usia yang lebih muda bisa membaca, bahkan tanpa diajari membaca. Maka lihatlah progres anak dari dirinya sendiri, bukan dibandingkan dengan progress anak lainnya.

Usia Berapa Anak Sudah Siap Membaca?

Mari kita simak arti membaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).

Melihat arti dari KBBI, membaca ternyata tidak hanya sekedar bisa melafalkan, tapi juga memahami isi dari bacaan. Untuk sampai ke tahap bisa memahami ini tentunya butuh proses. Butuh pengulangan, butuh jam terbang yang lebih banyak agar mata terlatih menangkap tulisan, dan otak memproses makna dari tulisan tersebut.

Jadi jika ditanya usia berapa seharusnya anak diajari membaca? Saya akan menjawab sejak usia dini. Mengutip dari buku Ensiklopedia Perkembangan Anak yang disusun oleh tim dokter, perawat dan psikolog anak, belajar membaca adalah proses yang berlanjut dan bertahap yang telah dimulai sejak dini, yaitu ketika anak pertama kali membuat hubungan antara kata-kata yang dibacakan dan tanda atau simbol yang tercetak di kertas.

Bacakanlah buku sejak usia dini. Semakin sering dibacakan buku, semakin banyak ia belajar dan memahami. Pemahamannya terhadap bahasa dan kata pun akan semakin luas.

Anak dikatakan siap membaca jika sudah menguasai hal-hal berikut:

  • – Tertarik pada bunyi, huruf serta kata
  • – Dapat memegang buku dan membuka lembar halaman dengan benar
  • – Mengetahui huruf beserta bunyinya
  • – Mengenal berbagai cerita dan mengantisipasi kelanjutannya
  • – Dapat mengulang kalimat utuh yang terdiri dari setidaknya delapan huruf berurutan
  • – Hafal beberapa sajak anak-anak, lagu, atau cerita
  • – Dapat mengenal namanya sendiri dan mungkin kata lainnya dalam huruf cetak
  • – Dapat menjelaskan arti dari kata yang digunakan dalam cerita
Yang paling penting saat ingin mengembangkan kemampuan belajar membaca pada anak adalah membuatnya menyenangkan. Jangan pernah memaksa, karena hal itu malah akan menurunkan minat baca pada anak.

Metode belajar membaca yang paling efektif?

Ada banyak metode belajar membaca pada anak. Mulai dari metode mengeja, tanpa mengeja, suku kata, kalimat, dan lain sebagainya. Metode apa pun boleh dipakai selama itu tidak membuat anak tertekan.

Untuk anak usia dini memang belum diperlukan metode formal. Cukup melakukan kegiatan membaca bersama ayah atau bunda. Untuk membantu keterampilan anak mengenal kata, ada beberapa tips sebagai berikut:

  • – Tunjuk kata-kata yang sedang dibaca. Supaya anak memahami bahwa huruf-huruf tersebut mengeluarkan bunyi. Bacalah dengan suara jelas dan nyaring.
  • – Tempelkan kata-kata di sekitar rumah. Misalkan kata “kulkas” pada kulkas, atau “pintu” pada pintu, dan lain sebagainya.
  • – Mengenal kata atau suku kata dengan kartu bergambar
  • – Minta anak untuk melingkari kata yang ia kenal di buku favoritnya

Percaya atau tidak? Ada anak yang bisa membaca dengan sendirinya tanpa belajar membaca dengan metode formal. Hal itu karena mereka sering melihat dan mendengar kata-kata yang dibacakan. Sehingga dengan sendirinya mereka bisa membaca.

Apa manfaat bisa membaca sejak usia dini?

Kenapa sih kok buru-buru banget ingin anaknya bisa membaca? Itu kan pertanyaan para orang tua yang tidak obsesi dengan keterampilan membaca sejak usia dini?

Sebenarnya, ada yang menyebutkan bahwa kemampuan anak bisa membaca di usia dini itu tidak terlalu penting. Secara alamiah, anak bisa memahami konsep membaca di usia 6-7 tahun. Anak-anak yang bisa membaca diusia 4-8 tahun akan memiliki kemampuan pemahaman yang sama setelah melewati kelas 3 SD.

Namun, berdasarkan pengamatan saya, anak yang bisa membaca lebih cepat itu lebih banyak belajar dari buku. Semakin sering membaca buku, semakin banyak ia belajar dan memahami.

Sebenarnya inti dari semua ini adalah seringnya membacakan buku pada anak sejak usia dini. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita sebagai orang tua membuat anak cinta kepada buku. Bisa membaca di usia dini itu adalah bonus, yang penting mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai tahapannya masing-masing.

Sumber: Ensiklopedia Perkembangan Anak, Carol Cooper dkk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *