parenting

Persiapan Masuk SD, Tak Harus Bisa Membaca?

Perkembangan setiap anak berbeda-beda, tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Dulu orang tua berbondong-bondong mendaftakan anaknya untuk les mambaca dan berhitung, namun sekarang bisa lebih santai karena pemerintah melarang tes masuk SD.

Sebenarnya, menurut penelitian, anak sudah siap membaca adalah usia 6-7 tahun, jadi jangan panik jika usia di bawah 6 tahun belum bisa membaca. Kita masih memiliki banyak waktu untuk memperkenalkan huruf-huruf dan angka.

Tak Harus Bisa Membaca, Tapi…

Memang tidak ada kewajiban anak bisa membaca ketika masuk SD, tapi paling tidak ayah dan bunda sudah membiasakan anak dengan buku. Seperti mengajaknya membaca buku bersama, melatih konsentrasinya, serta menstimulasi motorik halus dan kasarnya.

Bukan berarti tidak perlu bisa membaca membiarkan anak bermain sepuasnya tanpa arah yang jelas. Kita sebagai orang tua memiliki tanggungjawab dalam mendidiknya agar siap masuk sekolah.

Untuk melatih motorik kasarnya, kita bisa mengajarkannya naik sepeda roda dua, berjalan lurus di tiitan, dan lain sebagainya. Perkembangan motorik kasar sangat menentukan siap atau tidaknya anak pergi ke sekolah

Kesiapan psikologi

Kesiapan psikologi anak juga sangat berpengaruh pada kesiapan belajarnya di sekolah. Maka sebagai orang tua kita bisa mulai menceritakan gambaran jika menjadi anak SD, apa saja yang tidak akan ia temui lagi di taman kanak-kanak, seberapa banyak temannya dan gurunya,

Selain memberikan pengertian, kita juga bisa sering membacakan buku untuk melatih sosial emosionalnya. Membaca buku tidak hanya membiasakannya berkutat dengan buku, tapi juga untuk melatih kemampuannya untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Melalui cerita di dalam buku, anak bisa melihat masalah yang ada di dalam cerita dan bagaimana cara menyelesaikannya. Membangun hubungan yang baik dengan teman dan guru merupakan hal yang penting untuk dipersiapkan.

Sarana dan Prasarana

Sebelum masuk SD, kita sebagai orang tua juga perlu menyiapkan sarana dan prasarana untuk masuk sekolah. Seperti tas, sepatu, kaos kaki, seragam, dan lain sebagainya.

Kendaraan yang akan dipakai mengantar dan menjemput anak sekolah, atau apakah ada bus atau mobil yang disediakan untuk antar jemput anak sekolah, semua harus diperhitungkan supaya tidak kaget saat anak mulai memasuki SD.

Mempersiapkan Kemampuan Kognitifnya

Meski belum bisa membaca, paling tidak kita sudah sering mengenalkan huruf dan angka supaya nanti anak tidak tertinggal jauh dari teman-temannya. Sekali lagi, sangat penting membacakan buku untuk anak dengan suara nyaring.

Selain itu, kita juga bisa sering mengajaknya bermain flashcard agar ia bisa mengenal huruf dan angka. Sebenarnya, anak yang sering dibacakan buku atau bermain flashcard, ia akan lebih mudah dalam belajar membaca dan berhitung. Karena ia telah terbiasa melihat huruf dan angka tersbut.

Anak dengan kemampuan kognitif yang baik, akan lebih siap masuk sekolah dibandingkan dengan anak yang memiliki kemampuan kogniti rendah.

Jadi, meskipun tidak ada syarat bisa membaca untuk anak yang mau masuk SD, kita harus mempersiapkannya supaya anak lebih siap menerima segala mata pelajaran yang ada di sekolah. Mulai dari kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan kognitif serta sosial emosionalnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *