
Prinsip-Prinsip Penting Memilih Sekolah yang Harus Parents Ketahui!
Daftar Isi
Masih saya ingat dulu, ketika hati berdebar menunggu pengumuman masuk SMP Negeri favorit di kota saya. Waktu itu sekolah negeri adalah tujuan semua orang. Sampai ada yang rela mengeluarkan banyak uang demi sang anak lolos masuk sekolah negeri.
Tahun demi tahun, trend pendidikan berubah. Sekolah negeri kini tak lagi menjadi favorit. Orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta. Bahkan menjadi kebanggaan ketika berhasil masuk di sekolah termahal.
Banyak pilihan sekolah di kota tempat saya tinggal, baik negeri maupun swasta. Mulai dari sekolah dengan biayanya yang tidak bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah, hingga sekolah yang gratis. Pertanyaannya adalah, apakah sekolah mahal lebih bagus dari pada sekolah yang lebih murah atau bahkan gratis? Jawabannya adalah tergantung. Ya, tergantung faktor berikut ini:
Visi dan Misi Keluarga
Paling utama adalah kesesuaian visi dan misi sekolah dengan visi dan misi keluarga. Misalkan, ada keluarga yang lebih mengedepankan akademis, masalah hafalan Al Quran dan hadits nomor dua, namun ada juga yang sebaliknya.
Oleh karena itu, sekolah mahal tidak menjamin pendidikan anak sesuai dengan harapan orang tua. Bisa jadi sekolah yang lebih murah lebih memperhatikan poin-poin pendidikan yang ingin ditekankan kepada anak.
Keterjangkauan Akses
Faktor ke dua adalah keterjangkauan akses ke sekolah tersebut, seperti jarak dari rumah ke sekolah, kendaraan yang akan dipakai untuk antar jemput, hingga mengatur jadwal belajar, bermain dan istirahat anak.
Prinsip kami, semakin dekat sekolah semakin baik. Meski ada sekolah yang lebih bagus di luar sana, namun jauh dari rumah, kami akan memilih sekolah yang lebih dekat yang penting memiliki visi misi yang sama dengan keluarga.
Mengapa? Karena, jika jarak sekolah terlalu jauh, tentu biaya perjalanannya lebih mahal. Jika tidak bisa jemput, kita juga harus mengandalkan jasa antar jemput. Yang kedua, kasihan anaknya jika sekolah terlalu jauh. Energi yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif lainnya habis di perjalanan.
Jadi kami tidak mau memaksakan keegoisan orang tua kepada anak. Oleh karena itu, jika mau dirunut dari awal, pemilihan lokasi tempat tinggal juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak.
Budget Paling Maksimal
Tidak dipungkiri bahwa sekolah negeri yang gratis kini menurun kualitasnya. Tidak seperti di negara-negara maju yang bisa menyediakan sekolah gratis tapi berkelas, negara kita masih sarat akan korupsi.
Tapi tak apa, tak perlu menyalahkan pemerintah. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai orang tua, berupaya maksimal untuk pendidikan anak. Kalau bisa, jangan pernah bilang “yang penting bisa sekolah”, tapi upayakan dengan semaksimal mungkin, anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik.
Karena pendidikan yang baik itu adalah investasi untuk anak dan orang tua. Untuk anak, pendidikan adalah investasi masa depan. Untuk orang tua, lebih dari sekedar kebanggaan jika anak menjadi orang yang mandiri dan berhasil, tapi juga tabungan pahala. Pahala orang tua yang berjuang maksimal untuk mendidik anaknya, pastinya lebih besar daripada orang tua yang menyekolahkan anak sekedarnya, atau bahkan menelantarkan anak.
Menjadi orang tua tidak hanya sekedar melahirkannya ke dunia. Jika kita tidak berusaha sebaik mungkin merawatnya, mendidiknya, maka tak akan ada pahala yang mengalir. Itulah mengapa dalam islam, percaya akan banyak anak banyak rejeki, karena tak hanya sekedar bikin anak, tapi jika kita merawatnya sebaik mungkin, pahala akan terus mengalir hingga di akhirat kelak.
Sekolah Adalah Fasilitas
Perlu diingat bahwa sekolah adalah fasilitas, sedangkan pendidikan utama tetap ada pada orang tua di rumah. Jadi jangan pernah berpikir menitipkan anak di sekolah yang bagus menjadi tanggungjawab sekolah untuk mendidiknya. Jika anak tak berhasil maka sekolah yang disalahkan.
Mendidik anak adalah sebuah sinergi dari orang tua dan fasilitas yang diberikan. Menyekolahkan anak di sekolah yang bagus artinya membeli fasilitas yang bagus untuk pendidikan anak. Membeli lingkungan yang baik untuk anak. Namun pilar utamanya tetap pendidikan di rumah bersama orang tua.
Jangan Berputus Asa dalam Mendidik Anak
Semangat ya parents, jangan berputus asa dalam mendidik anak. Selama ini, saya banyak melihat perjuangan orang tua dengan ekonomi lemah untuk menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik. Malu diri ini jika kita lebih mampu tapi tak berusaha maksimal.
Setiap anak itu membawa rejekinya masing-masing. Saya super yakin, kalau soal pendidikan anak pasti akan diberikan jalan rejeki dari arah yang tak disangka-sangka.


15 Comments
Avizena Zen
Aah bener Mbak. Tiap anak membawa rezeki masing-masing. Jangan takut bakal kekurangan uang karena biaya sekolah yg naik. Asal tetap kerja, berusaha, dan berdoa, pasti ada jalannya.
anislotus
Bener mba, rata2 dari orang2 yang ku lihat, rejeki untuk pendidikan itu pasti ada, bisa dengan dagangannya laku keras selama anaknya sekolah, usahanya lebih lancar, dan lain sebagainya
INONG ISLAMIYATI ABDULLAH
Saya suka kalimat “Pilar utamanya tetap pendidikan di rumah bersama orang tua.” terkadang ada orangtua yang hanya meletakkan semua hasil pendidikan anaknya hanya dari sekolah. Padahal pembentukan karakter, moral dan sikap sosial anak berasal dari lingkungan keluarga terutama orangtua.
Elva
Ah bener banget. Memang kadang dilema cari-cari sekolah tuh. Sekelas TK aja, menurut pengalaman pribadiku, banyak pertimbangan juga yg perlu dilihat kak. Tapi memang betul kalau pendidikan yg utama ya di rumah 👍
anislotus
iya kak, ada yang bilang kalau pilih sekolah bisa dilihat dari akreditasinya, kurikulumnya, jumlah siswa per kelasnya dan alumninya. Tapi tetap pendidikan utama ada di tangan orang tua di rumah
anislotus
itu kata2 yang selalu ditekankan oleh kepala sekolah anakku waktu kelas parenting orang tua kak. wkwk, jadi tertanam dan tersadar selalu
Asturida Dewi
Dulu sekolah sangat penting, seiring berubahnya jaman, menurut saya sekolah sudah tidak penting lagi. Cara mencari ilmu dan skill bisa didapatkan tidak hanya dari sekolah.
anislotus
Kembali ke prinsip keluarga masing2 begitu ya kak. Misalkan tidak ke sekolah formal, bisa homeschooling 🙂
Amicytia nadzilah
Wah terima kasih infonya ka, tahun depan anak ku juga udah masuk usia sekolah, aku masih sedikit kebingungan… setelah baca ini jadi terinspirasi
anislotus
Sama sama kaak
Rabby Radhiya
bener banget. kalau tidk sinergi dalam keluarga dan hanya menitipkan anak pda sekolah hasilnya malah tidak seimbang. sedang keseimbangan pendidikan anak sangtlah penting. agar anak tidak merasa timpang dalam menerima ilmu. soal jarak aku sangat setuju dengan tulisanmu kak. jangan termakan gengsi adalh kunci hahha. padahal yang harus i lihat adalah kualita sekolah dan pengajar adalah intinya.
anislotus
Betul kak, pendidikan di rumah dan di sekolah harus berjalan bersama2. Kalau memang ada sekolah bagus dan dekat ya kenapa tidak ya kak, hemat energi hemat biaya 😆
Ummu Bia
Wah pas banget nih, saya lagi galau mau pilih sekolahkan anak di mana. Terima kasih atas artikelnya Kak.
anislotus
Sama2 kak, semoga bisa menemukan sekolah yang tepat untuk anaknya 😊
Apri Kuncoro
Nah ini tips yang sangat dibutuhkan bagi para orangtua masa kini, agar tepat memilih lembaga pendidikan bagi anak-anak mereka. Zaman sekarang harus selektif memilih lembaga pendidikan dan harus disesuaikan pula dengan bakat dan minat anak