Proses Ta'aruf: Tahap-Tahap Ta'aruf Online
Sumber gambar: Profhariz |
Lanjutan dari Proses Ta’aruf: Sebuah Pilihan
Kalau dirunut lagi dari awal, berikut tahap-tahap ta’aruf
online di Rumah Ta’aruf Taman Surga:
online di Rumah Ta’aruf Taman Surga:
Tahap Pertama: Pendaftaran
Syarat dan ketentuan bisa dilihat langsung di blog RumahTa’aruf Taman Surga, atau langsung download aplikasinya di playstore Jemput Jodoh. Bila kita sudah memenuhi syarat, maka mendaftarlah. Isi
biodata diri sesuai format dari mediator.
biodata diri sesuai format dari mediator.
Tahap Kedua: Tukar Menukar Biodata
Melalui grup whatsapp dan telegram, kita diberikan info
tentang biodata ikhwan yang juga mendaftar di RTTS. Sebagai wanita, kita
harusnya tidak diam saja menunggu. Bila ada ikhwan yang dirasa cocok dengan
kriteria, kita bisa langsung menawarkan CV pada mediator untuk
disampaikan pada ikhwan tersebut. Tidak usah malu, ingat cerita khadijah yang
melamar Rasulullah. Toh, apa yang kita lakukan tidak menyalahi syari’at Islam.
Insya Allah, cara yang kita lakukan adalah cara yang terhormat.
tentang biodata ikhwan yang juga mendaftar di RTTS. Sebagai wanita, kita
harusnya tidak diam saja menunggu. Bila ada ikhwan yang dirasa cocok dengan
kriteria, kita bisa langsung menawarkan CV pada mediator untuk
disampaikan pada ikhwan tersebut. Tidak usah malu, ingat cerita khadijah yang
melamar Rasulullah. Toh, apa yang kita lakukan tidak menyalahi syari’at Islam.
Insya Allah, cara yang kita lakukan adalah cara yang terhormat.
Dalam proses ini dibutuhkan kesabaran, karena mencari pasangan
hidup itu tidak bisa asal dan terburu-buru. Mungkin ada orang yang beruntung,
sekali berkenalan langsung cocok dan lanjut ke proses berikutnya. Tapi beberapa
orang butuh waktu cukup lama untuk menemukan yang klik di hati. Termasuk saya,
perlu waktu tiga bulan sejak mendaftar sampai akhirnya dipertemukan
dengan yang klik.
hidup itu tidak bisa asal dan terburu-buru. Mungkin ada orang yang beruntung,
sekali berkenalan langsung cocok dan lanjut ke proses berikutnya. Tapi beberapa
orang butuh waktu cukup lama untuk menemukan yang klik di hati. Termasuk saya,
perlu waktu tiga bulan sejak mendaftar sampai akhirnya dipertemukan
dengan yang klik.
Tahap Ketiga: Penjajakan online
Bila pada tahap tukar menukar biodata ikhwan dan akhwat
sama-sama setuju untuk berkenalan lebih jauh, mediator akan membuatkan grup
whatsapp khusus yang beranggotakan akhwat, ikhwan, ustad Awan Abdullah (Founder RTTS) dan mas
admin. Ada beberapa peraturan di grup ini, diantaranya adalah dilarang japri-japrian dan
tidak boleh berbicara diluar konteks tujuan perkenalan atau hal tidak penting
lainnya.
sama-sama setuju untuk berkenalan lebih jauh, mediator akan membuatkan grup
whatsapp khusus yang beranggotakan akhwat, ikhwan, ustad Awan Abdullah (Founder RTTS) dan mas
admin. Ada beberapa peraturan di grup ini, diantaranya adalah dilarang japri-japrian dan
tidak boleh berbicara diluar konteks tujuan perkenalan atau hal tidak penting
lainnya.
Grup ini merupakan ruang untuk mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya tentang ikhwan. Kita bisa korek-korek dengan mengajukan berbagai
pertanyaan atau mengajukan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari, dan lain
sebagainya.
sebanyak-banyaknya tentang ikhwan. Kita bisa korek-korek dengan mengajukan berbagai
pertanyaan atau mengajukan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari, dan lain
sebagainya.
Ini adalah sebagian pertanyaan yang saya ajukan kepada si ikhwan:
- Apa visi dan misi anda untuk menikah?
- Apa rencana anda ke depannya setelah menikah?
- Bagaimana anda mengatur keuangan dan biasanya untuk apa
saja gaji bulanan dihabiskan? - Apa pendapat anda tentang pendidikan? Apakah anda masih ingin lanjut kuliah atau tidak?
- Apa rencana anda ke depan setelah menikah, berkaitan
dengan orang tua, baik orang tua sendiri maupun orang tua istri? - Apakah anda menganut aliran atau golongan tertentu?
- Apa cita-cita anda?
Itu baru sebagian pertanyaan awal yang saya ajukan.
Selanjutnya pertanyaan lain mengalir lebih banyak dan lebih dalam. Dalam proses
ini kita harus benar-benar jujur, karena kita mencari teman hidup bukan hanya
untuk sebulan dua bulan ke depan, tapi untuk selamanya. Bila belum
apa-apa sudah diawali dengan kebohongan, bagaimana kalau sudah berumah tangga
nantinya?
Selanjutnya pertanyaan lain mengalir lebih banyak dan lebih dalam. Dalam proses
ini kita harus benar-benar jujur, karena kita mencari teman hidup bukan hanya
untuk sebulan dua bulan ke depan, tapi untuk selamanya. Bila belum
apa-apa sudah diawali dengan kebohongan, bagaimana kalau sudah berumah tangga
nantinya?
Tahap Keempat: Pertemuan offline
Pertemuan offline akan terjadi apabila ikhwan dan akhwat
sama-sama menyetujui untuk melanjutkan proses ta’aruf. Dalam pertemuan ini,
masing-masing dari ikhwan dan akhwat harus membawa teman atau seseorang yang
bisa bertindak menjadi mediator. Bila kita ada di sekitaran Jogja akan ditemani
ustad Awan. Berhubung jauh di Surabaya-Malang, maka kita membawa pendamping sendiri-sendiri.
Intinya tidak boleh berduaan.
sama-sama menyetujui untuk melanjutkan proses ta’aruf. Dalam pertemuan ini,
masing-masing dari ikhwan dan akhwat harus membawa teman atau seseorang yang
bisa bertindak menjadi mediator. Bila kita ada di sekitaran Jogja akan ditemani
ustad Awan. Berhubung jauh di Surabaya-Malang, maka kita membawa pendamping sendiri-sendiri.
Intinya tidak boleh berduaan.
Kesempatan bertemu ini digunakan sebaik-baiknya untuk
melihat langsung, berbicara langsung dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
belum diajukan saat online. Mau mengulang pertanyaan sebelumnya juga tidak apa-apa,
untuk lebih memastikan dan meyakinkan diri.
melihat langsung, berbicara langsung dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
belum diajukan saat online. Mau mengulang pertanyaan sebelumnya juga tidak apa-apa,
untuk lebih memastikan dan meyakinkan diri.
Setelah proses ini, disarankan untuk yang belum sholat
istiharoh, laksanakanlah sholat istoharoh. Mohon petunjuk pada Allah. Minta
waktu pada ikhwan untuk menunggu paling lama 1 minggu. Jangan lama-lama, karena
itu bikin galau. Haha
istiharoh, laksanakanlah sholat istoharoh. Mohon petunjuk pada Allah. Minta
waktu pada ikhwan untuk menunggu paling lama 1 minggu. Jangan lama-lama, karena
itu bikin galau. Haha
Terus komunikasikan dengan orang tua. Dalam hal ini, saya
dan orang tua bersama-sama melaksanakan sholat istiharoh. Hasil dari sholat
istiharoh tidak harus berupa mimpi, tapi berupa keyakinan yang kuat tanpa
keraguan sedikit pun. Alhamdulillah, saya dan orang tua memiliki keyakinan yang
sama untuk melanjutkan proses ini.
dan orang tua bersama-sama melaksanakan sholat istiharoh. Hasil dari sholat
istiharoh tidak harus berupa mimpi, tapi berupa keyakinan yang kuat tanpa
keraguan sedikit pun. Alhamdulillah, saya dan orang tua memiliki keyakinan yang
sama untuk melanjutkan proses ini.
Tahap kelima: Perkenalan Keluarga
Setelah sama-sama setuju untuk lanjut, tahap selanjutnya
adalah perkenalan keluarga. Proses yang saya alami di sini adalah, si ikhwan
berkunjung ke rumah saya untuk langsung bertemu dengan orang tua. Dia datang
sendiri tanpa ditemani keluarga. Isi pembicaraan juga masih santai, tidak
langsung to the point ingin melamar. Mungkin proses ini bisa berbeda dengan
pengalaman ta’aruf orang lain. Beberapa pengalaman yang saya baca, ada ikhwan
yang langsung datang melamar.
adalah perkenalan keluarga. Proses yang saya alami di sini adalah, si ikhwan
berkunjung ke rumah saya untuk langsung bertemu dengan orang tua. Dia datang
sendiri tanpa ditemani keluarga. Isi pembicaraan juga masih santai, tidak
langsung to the point ingin melamar. Mungkin proses ini bisa berbeda dengan
pengalaman ta’aruf orang lain. Beberapa pengalaman yang saya baca, ada ikhwan
yang langsung datang melamar.
Setelah si ikhwan mengenal keluarga akhwat, keluarga akhwat
juga mengenal si calon, selanjutnya akhwat juga perlu mengenal keluarga si
ikhwan. Proses ini juga bisa berbeda ya dengan yang dialami oleh orang lain.
Mungkin ada akhwat yang sudah pasrah dan percaya pada gambaran yang diberikan
ikhwan kepadanya. Awalnya saya juga merasa tidak perlu berkunjung ke sana, tapi
tergelitik dengan pertanyaan si abang, katanya “Apa mbaknya nggak mau tau
keluarga saya seperti apa? Keadaan keluarga saya berbeda lho dengan keluarga mbak anis.”
dari sini saya mikir, iya juga ya. Takutnya di akhir nanti ada hal yang
ternyata mengganjal di hati. Karena saya tidak mau menyesal di kemudian hari,
akhirnya saya memutuskan untuk ke rumahnya dengan ditemani oleh seorang
teman.
juga mengenal si calon, selanjutnya akhwat juga perlu mengenal keluarga si
ikhwan. Proses ini juga bisa berbeda ya dengan yang dialami oleh orang lain.
Mungkin ada akhwat yang sudah pasrah dan percaya pada gambaran yang diberikan
ikhwan kepadanya. Awalnya saya juga merasa tidak perlu berkunjung ke sana, tapi
tergelitik dengan pertanyaan si abang, katanya “Apa mbaknya nggak mau tau
keluarga saya seperti apa? Keadaan keluarga saya berbeda lho dengan keluarga mbak anis.”
dari sini saya mikir, iya juga ya. Takutnya di akhir nanti ada hal yang
ternyata mengganjal di hati. Karena saya tidak mau menyesal di kemudian hari,
akhirnya saya memutuskan untuk ke rumahnya dengan ditemani oleh seorang
teman.
Jujur saja, ada perasaan malu saat itu. Tapi mau bagaimana
lagi, menikah itu bukan hanya tentang
diri kita dan calon suami, tapi juga tentang dua keluarga yang akan menjadi
satu.
lagi, menikah itu bukan hanya tentang
diri kita dan calon suami, tapi juga tentang dua keluarga yang akan menjadi
satu.
Tahap keenam: Khitbah
Proses selanjutnya adalah khitbah. Ikhwan datang ke rumah Akhwat beserta
keluarga dengan tujuan melamar. Kalau di Jawa, tradisinya adalah keluarga
ikhwan berkunjung ke rumah akhwat untuk melamar, kemudian selanjutnya keluarga
akhwat yang berkunjung ke rumah ikhwan untuk memberikan jawaban atas lamaran
tersebut.
Pada saat kunjungan keluarga akhwat ke keluarga ikhwan
inilah akan ada diskusi keluarga untuk menentukan tanggal pernikahan.
inilah akan ada diskusi keluarga untuk menentukan tanggal pernikahan.
Tahap Ketujuh: Menikah
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
diri diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yaa Siin
36:36)
Berkat ridho dan rahmat Allah SWT lah, kita bisa sampai pada
tahap ini. Saya yakin, Allah akan melancarkan proses ini apa bila memang dia
yang terbaik untuk kita, namun bila memang bukan dia orangnya, pasti akan ada
saja hal yang membuat proses ini tidak berlanjut. Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
tahap ini. Saya yakin, Allah akan melancarkan proses ini apa bila memang dia
yang terbaik untuk kita, namun bila memang bukan dia orangnya, pasti akan ada
saja hal yang membuat proses ini tidak berlanjut. Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Bersabarlah dalam proses menemukan jodoh, karena jodoh itu
rahasia Allah. Jodoh seperti rejeki yang tidak disangka-sangka. Ia akan datang
tepat pada waktunya, jadi janganlah berputus asa dengan rahmat Allah. Pasti
dikabulkan kok doanya, pasti dipertemukan kok sama jodohnya. Perbanyaklah
instropeksi diri. Selamat buat kamu yang sudah bersabar. 🙂
rahasia Allah. Jodoh seperti rejeki yang tidak disangka-sangka. Ia akan datang
tepat pada waktunya, jadi janganlah berputus asa dengan rahmat Allah. Pasti
dikabulkan kok doanya, pasti dipertemukan kok sama jodohnya. Perbanyaklah
instropeksi diri. Selamat buat kamu yang sudah bersabar. 🙂
Semoga tulisan ini bermanfaat ya…
7 Comments
Sinta
Wah, berarti nemu jodoh di aplikasi ini ya Mbak? Seru… 😉
Anis lotus
Oalah ga mudeng saya baca komen mba.. haha. Iya saya ta'aruuf. Wkwk
Nasi Tumpeng 17 Agustusan
loh, tapi kayaknya ini kisah sampean mbak, 😀
ternyata bukan 😀
Anis lotus
Haha… bukan, cuma sharing aja. Salam kenal juga 😀
Nasi Tumpeng 17 Agustusan
Mpunya blog taaruf juga taa ??
congrats 🙂
salamkenal 🙂
Anis lotus
Iyapp.. tapi sy bukan di aplikasinya, tapi grup yg sudah dibikin sama pihak RTTS 🙂
Qatari Architect
Taaruf only one of many ways to marriage destination.
Thanks for Sharing