Surah Al-Qaari'ah: Membahas Tentang Hari Kiamat
Jum’at, 27 Januari 2017
Oleh: Ustad Ma’ruf Nursalam
1. Hari Kiamat.
Karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggetarkan kalbu.
2. Apakah Hari Kiamat Itu?
Ungkapan ini menggambarkan tentang kengerian.
3. Taukah Kamu Apa Hari Kiamat itu?
Ungkapan ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat.
Catatan tambahan:
Dalam pembahasan Khauf dan Raja’: Sesungguhnya orang yang beruntung adalah orang yang jiwanya selalu merasa takut dan penuh harap kepada Allah
4. Pada Hari Itu Manusia Seperti Anai-Anai yang di Hambur-Hamburkan.
Atau seakan-akan belalang-belalang yang dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriringan dengan yang lain secara semerawut. Demikian itu karena mereka dalam keadaan kebingungan, hal ini berlangsung terus hingga mereka dipanggil menjalani perhitungan amal perbuatan.
5. Dan Gunung-Gunung Seperti Bulu-Bulu yang di Hambur-Hamburkan.
atau bagaikan wook yang terhambur-hamburkan, karena ringannya, sehingga jatuh kembali rata dengan tanah.
6. Dan Adapun yang Berat Timbangannya.
Artinya amal kebaikannya lebih besar daripada
7. Maka Dia akan Berada Dalam Kehidupan yang Memuaskan
Yaitu berada dalam surga; atau dengan kata lain kehidupan yang diterimanya itu sangat memuaskan.
8. Dan Adapun Orang yang Ringan Timbangannya
Artinya keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.
9. Maka Tempat Kembalinya adalah neraka Hawiyah
10. Dan Taukah Kamu Apakah Neraka Hawiyah Itu?
11. Api yang Sangat Panas.
Neraka Hawiyah adalah yang panasnya luarbiasa
Catatan tambahan:
Hisab: ditunjukkan catatan amalnya, diberikan ingatan. Semua kesalahan diingatkan tidak ada yang dilupakan.
Timbangan: ditimbang amal baik dan buruknya. Maka azab sehari akan dirasakan seperti seribu tahun.
Orang
yang timbangan amal baiknya lebih berat akan langsung masuk surga. Ada 7
Golongan yang akan mendapatkan naungan di hari kiamat nanti:
1. Pemimpin
yang adil.
(yang memiliki wilayah, yang memiliki angkatan bersenjata
untuk mempertahankan wilayahnya. Maksudnya adalah adil dalam menjalankan
hukum Allah.)
2. Orang yang hatinya selalu terikat di
masjid.
(Hatinya beriman, sholat di masjid tidak akan ketinggalan
kecuali alasan syar’i, lebih memilirkan masjid daripada rumah, dan
menghidupkan masjid)
3. Pemuda yang tumbuh terus dalam
beribadah kepada Allah.
(Menerapkan keseharian dengan tujuan ibadah,
mulai dari makan, minum, tidur, dll)
4. Dua orang yang
saling mencintai karena Allah.
(Bertemu karena Allah, berpisah juga
karena Allah. Hal ini bisa terjadi karena cinta dan ketaatan kepada
Allah.)
5. Seorang laki-laki yang dirayu wanita cantik,
berkedudukan dan kaya, tapi dia mengatakan takut kepada Allah. (Hawa
nafsu dari beberapa sisi, jabatan, harta, dan kecantikan tapi semua itu haram)
6. Orang yang menyedekahkan sebagian hartanya dengan tangan kanannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui.
7. Orang
yang berzikir dan bermunajat kepada Allah sampai meneteskan aircmata di
waktu sepi. Artinya dia takut kepada Allah (dua mata orang ini tidak
akan tersentuh api neraka)
Bagaimana timbangan kejelekan sama dengan kebaikan?
Maka rahmat Allah lebih besar daripada murkanya.
Dalam (QS. Al An’am: 160) Allah berfirman:
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh
kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka
dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya,
sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”