Jangan Sampai Menyesal, Hal Ini yang Perlu diperhatikan Saat Memelihara Kucing
Daftar Isi
Siang itu saya berada di klinik hewan mengantarkan dua kucing yang sedang tidak baik-baik saja. Mia si putih yang sudah sakit lebih dahulu, tak kunjung membaik keadaannya. Ia masih tidak mau makan dan perlu disuapi, sedangkan obat dari dokter seminggu yang lalu sudah habis.
Sedangkan Queena si hidung dan telinga coklat terlihat lemas. Lidahnya terlihat memerah dan hidungnya berair. Saya takut Queena menjadi lebih parah seperti Mia.
Ketika sedang menunggu antrian dokter, tiba-tiba ada serombongan orang datang. Kelihatannya satu keluarga yang terdiri ibu, bapak dan dua anak perempuannya. Ibunya turun dari motor dengan wajah sembab. Dengan suara bergetar beliau bertanya kepada Mbak Admin di depan, “Mbak, mau jenguk Gemoy”, katanya.
Lalu Mbak Admin bergegas masuk menuju ruang dokter. Tak lama kemudian, keluarga tersebut memasuki ruang tunggu. Tak ada yang duduk, mereka semua terlihat cemas. Seorang perawat datang, dan menyampaikan kabar bak petir di siang bolong untuk satu keluarga itu.
“Ibu, maaf Gemoy baru saya meninggal tadi”, kata perawat dengan nada yang pelan.
Seketika pecah tangis sang ibu. Dalam keadaan berdiri, beliau mulai oleng ke belakang, dan roboh hampir menimpa saya.
Reaksi saya jangan ditanya. Saya ikut menangis saking terasanya suasana berkabung di klinik hewan tersebut. Salah satu anggota keluarganya telah pergi. Gemoy seekor kucing yang sudah dirawat sejak kecil katanya.
Saya otomatis melihat Mia dan Queena yang saya rawat sejak dilahirkan oleh Kitty, ibunya. Dalam hati saya bergumam, “Sehat-sehat ya, kucing-kucingku”,
Pentingnya Perawatan Kucing agar Tetap Sehat
Saya tak pernah menyangka bahwa memelihara kucing, biayanya dan perhatiannya hampir sama seperti memiliki anak manusia. Padahal dulu memelihara kucing di kampung, seperti tak ada beban. Mereka makan sehari tiga kali dengan nasi yang dicampur ikan pindang, apa itu dry food dan wet food? Apa itu grooming? Apa itu vaksin dan steril?
Tak pernah terpikirkan sama sekali jika saya harus mengeluarkan semua biaya itu. Ternyata rasa sayang terhadap anak-anak bulu, membuat saya rela menghabiskan uang untuk mereka. Saya ingin melihat mereka sehat, gembul, bersih, aktif dan ceria.
1. Vaksin
Sejujurnya, ketiga kucing saya belum ada yang divaksin. Saya baru merencanakan vaksin untuk mereka bulan depan. Hal ini sungguh saya sesalkan. Mengapa menunggu mereka terserang virus dulu baru merencanakan vaksin.
Jadi, kucing pertama saya si Kitty sudah disteril dan tidak mengalami kendala apapun setelah operasi. Berbeda dengan dua kucing lainnya, mereka terserang virus chalicil pasca vaksin. Memang seharusnya kucing divaksin terlebih dahulu sebelum disteril, karena pada masa recovery kucing akan mengalami penurunan imunitas. Jadi, jangan meremehkan vaksin jika ingin kucingmu tetap sehat.
2. Steril
Saya memutuskan untuk steril ketiga kucing yang saya miliki, agar saya bisa maksimal mengurus mereka. Kebetulan ketiganya perempuan, jika dibiarkan mereka akan terus memiliki anak. Saya khawatir tidak bisa merawat anak-anak mereka dengan maksimal.
Selain itu, saya ingin mereka bebas dari stress, sehingga yang mereka pikirkan hanya makan, tidur, main dan buang air saja. Tak perlu memikirkan mencari pasangan, mengandung dan menyusui yang bisa membuat bulu mereka rontok.
Biaya steril beragam sesuai klinik hewan masing-masing. Yang jelas, biaya steril kucing betina lebih mahal daripada kucing jantan. Karena untuk kucing betina dilakukan tindakan operasi dan harus rawat inap untuk diawasi keadaannya pasca operasi.
Perawatan pasca operasi di rumah dilakukan sekitar satu sampai dua minggu. Kita harus telaten memberikan mereka obat antibiotik dan salep untuk luka operasinya.
3. Grooming
Memandikan kucing sangat penting untuk menjaga kesehatannya. Grooming ini banyak macamnya, ada grooming biasa, grooming sehat, grooming menghilangkan kutu ataupun jamur.
Idealnya, grooming dilakukan satu bulan sekali. Setelah grooming sebaiknya kucing tetap di dalam rumah agar ia tak gampang tertular penyakit kutu dan jamur dari kucing liar lain.
4. Makanan dan Vitamin
Makanan untuk kucing ada dua jenis, ada dry food dan wet food. Dua-duanya sebaiknya diberikan untuk menjaga keseimbangan asupan nutrisinya.
Wet food biasanya banyak mengandung air dan protein, bisa diberikan satu kali dalam sehari. Sedangkan dry food banyak mengandung karbohidrat biasanya diberikan dua kali sehari untuk memberikan rasa kenyang pada kucing.
Vitamin untuk menjaga bulu kucing tetap sehat, adalah minyak ikan, atau vitamin-vitamin lain sesuai dengan kebutuhan. Kucing yang diberi vitamin biasanya bulunya tidak mudah rontok serta kesehatan tubuhnya terjaga.
5. Obat Cacing dan Obat Kutu
Cacing dan kutu sering menjadi masalah bagi kesehatan kucing. Kutu membuat bulunya rontok dan membuat kucing sering menggaruk. Sedangkan cacing menmbuat nafsu makan kucing menurun sehingga berat badannya terjun bebas.
Maka sangat penting untuk memberikan obat kutu dan obat cacing. Kedua obat ini tidak boleh dipakai bersamaan. Harus ada jeda untuk memberikan kedua obat ini. Konsutasilah kepada dokter agar tidak salah memberikan obatnya.
Bagaimana? Tertarik memelihara kucing? Atau kamu sudah punya kucing dan sudah melakukan perawatan ini? Share pengalaman kamu di bawah ya.
Jika kita memutuskan untuk memelihara kucing, maka kita harus siap dengan segala resikonya. Kita harus bertanggungjawab terhadap kesehatannya, kebersihannya di dalam maupun di luar rumah. Hal penting lainnya adalah, jangan sampai kucing kita menganggu tetangga, karena tidak semua tetangga suka dengan kehadiran kucing.