ASUS Zenbook DUO (UX8406)
Business

Unfreeze Diri, Raih Mimpi! Bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406)

The only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle.

Steve Jobs

Pernahkah kalian mendengar istilah “Freeze Mode”? Saya baru menemukan istilah ini ketika saya memasuki fase quarter life crisis. Apa lagi itu?

Fase yang juga disebut krisis seperempat abad ini biasanya dialami oleh orang usia 18-30 tahun, dimana ia cemas akan masa depan1. Cemas akan karir, percintaan, kehidupan sosial, dan lain sebagainya. Fase quarter life crisis ini biasanya membuat seseorang akan merasa kehilangan arah dalam hidupnya.

Dalam tulisan kali ini saya ingin bercerita tentang bagaimana cara otak saya merespon fase yang sulit ini dengan freeze mode. Serta bagaimana cara saya keluar dari jebakannya.

Dunia Ibu Rumah Tangga Kepala Tiga

Sebelum menjadi ibu rumah tangga, saya adalah seorang wanita karir. Dengan penuh kesadaran saya keluar dari pekerjaan setelah menikah. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan karena saya ingin mengejar mimpi sebagai IRT yang mempunyai bisnis kecil.

Saya berangan-angan suatu saat nanti memiliki toko rajut kecil yang manis. Saya juga ingin menjadi seorang blogger profesional yang memiliki banyak job. Banyak sekali cita-citanya? Ya, karena kedua hal itulah yang saya suka, menulis dan merajut. Kalau kata Steve jobs, “The only way to do great work is to love what you do”.

Ketika sudah resmi keluar dari pekerjaan, saya memulai rencana membangun bisnis tersebut dengan membuka custom order boneka rajut. Sembari merajut, saya tetap konsisten menulis di blog pribadi.

Saya sangat menikmati masa-masa ini bahkan ketika saya hamil anak pertama. Sampai di hari melahirkan tiba, barulah saya berhenti merajut dan menulis. Selama empat tahun ke depan saya memilih untuk fokus pada si kecil.

Setelah empat tahun bergulat dengan permasalahan anak balita, dan sudah mulai terbiasa menjadi seorang ibu, pelan-pelan saya kembali menyentuh alat rajut dan laptop. Kali ini saya mencoba melakukan langkah yang berbeda dan berani.

Jika sebelumnya saya hanya menerima custom order melalui instagram, saya mencoba untuk membuat toko online di e-commers dan menjual produk rajutan ready stok. Waktu terus berjalan, dan toko saya makin bertumbuh.

Namun bukan hidup namanya jika tak ada halangan dan rintangan. Dua tahun setelah berjalan, beberapa masalah mulai muncul. Saya menyadari bahwa saya tidak mengelola keuangan dengan baik. Seorang konsultan bisnis mengatakan, bahwa nyawa dari suatu bisnis itu adalah laporan keuangannya. Dan saya telah melakukan kesalahan fatal terhadapnya.

Perlahan-lahan, bisnis kecil saya mengalami penurunan. Saya panik, tapi tak ada yang bisa saya lakukan. Tiba-tiba kecemasan akan masa depan mulai melanda. Saya merasa diri ini tertinggal jauh dari harapan dan mustahil mengembalikan bisnis saya yang telah menurun.

Freeze Mode

Berbeda dengan diri saya yang sebelumnya yang pantang menyerah dan selalu ada ide untuk memecahkannya, kali ini otak saya memerintahkan seluruh tubuh untuk “diam”. Inilah yang disebut para pakar sebagai freeze mode2, dimana otak lebih memilih untuk tidak merespon daripada menyerang atau bertahan.

Selama seminggu, sebulan, bahkan setahun, kerjaan saya hanya scroll media sosial. Isi otak berkecamuk, banyak rencana yang disusun tapi nyatanya tidak ada aksi dan selalu menunda pekerjaan.

Sudah tau banyak pekerjaan, tapi enggan bangun dari ranjang. Mirip seperti pemalas, tak ada motivasi untuk melakukan apapun.

Seperti kehilangan rasa untuk semua kegiatan yang saya suka. Blog saya biarkan bersarang laba-laba, sedangkan bisnis rajut terhenti hingga tak ada satu pun penjualan. Saya benar-benar kehilangan arah. Merasa tak punya masa depan. Pikiran ini terasa berat, hingga saya kira mungkin saya akan gila.

Unfreeze Diri

Meski tubuh ini diam, tapi jauh di dalam diri ini terjadi pemberontakan. Mungkin ini pertolongan dari Allah SWT. Seakan-akan Allah menyadarkan saya “wake up! Kamu tidak bisa terus begini! Kamu harus kembali ke jati dirimu lagi”.

Akhirnya setelah berbulan-bulan lamanya dalam freeze mode, saya mencoba untuk keluar dengan cara membuat pertanyaan untuk diri sendiri:

  1. Siapa saya?
  2. Ingin dikenal sebagai apa saya?
  3. Adakah prestasi yang pernah saya lakukan dan membuat diri ini bangga?

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya mulai mengembalikan identitas diri. Siapa saya? Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang berharga. Saya adalah seorang blogger juga seorang perajut.

Saya pun menemukan bahwa sebagai seorang blogger ternyata saya pernah memenangkan beberapa lomba dan kuis. Dari kemenangan itu saya bisa memberikan hadiah untuk keluarga. Sebagai seorang perajut, saya pernah menjual ratusan barang dan mendapatkan feedback positif.

Menemukan prestas-prestasi kecil yang pernah saya capai, membuat kepercayaan diri saya terbangun sedikit demi sedikit. Hal ini membuat saya berani menyusun kembali goal-goal untuk menggapai impian. Mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti bagun dari tempat tidur dan merapikan ruang kerja, atau membuka laptop untuk sekedar log in di blog.

Buat kamu yang juga masih terjebak dalam freeze mode, mulailah melakukan aksi-aksi kecil dan rayakanlah setiap keberhasilanmu. Jika perlu, buatlah jurnal syukur setiap malam.

Freeze mode ibarat kamu sedang pingsan dan kehilangan identitas. Maka aksi-aksi kecil perlu dilakukan untuk mengembalikan kesadaran. Menemukan kembali identitas akan membuatmu tak lagi kehilangan arah.

Bangun rasa percaya diri dengan pencapaian-pencapaian kecil. Jangan buat goal besar, melainkan buat goal kecil yang 100% berhasil, lalu pelan-pelan naikkan tingkat kesulitannya.

Cari tahu akan masalah dari freeze mode yang kamu alami. Freeze mode terjadi karena ada pemicunya, maka kita perlu mencari tahu apa yang membuat kita masuk ke kondisi freeze, entah itu trauma masa lalu, tekanan hidup yang terlalu besar, atau kecemasan berlebihan.

Go to the Next Level!

Selamat! Ketika kamu sudah menemukan identitas diri dan memulai menyusun goal-goal, berarti kamu sudah berhasil keluar dari freeze mode. Teruslah melangkah sedikit demi sedikit hingga mengantarkanmu kepada mimpi yang besar.

Saya membuat pencapaian-pencapaian untuk diri saya dan fokus pada self improvement. Untuk menjadi blogger yang profesional, saya mengikuti beberapa kelas, seperti kelas menulis dan kelas SEO. Saya juga mengikuti webinar ataupun seminar bisnis untuk mengembalikan bisnis rajut yang terjun payung.

Ketika mengikuti kelas online saya selalu membutuhkan satu layar tambahan. Untuk itu, saya memanfaatkan tablet sebagai pendamping laptop. Satu layar untuk mengikuti kelas, dan yang lain untuk mempraktekkan materi kelas. Tak jarang tablet saya gunakan juga untuk membuka file-file pendukung.

Masalah timbul ketika tablet tidak bisa membuka beberapa file. Mau membawa dua laptop, sudah terbayang ribetnya. Pada akhirnya, mau tak mau saya harus kembali bekerja dengan satu layar.

Untungnya awal Maret ini ASUS mengeluarkan sebuah laptop revolusioner dengan dua layar yang menjadi solusi permasalahan saya, yaitu Zenbook DUO (UX8406) di Indonesia.

Laptop Revolusioner Inspirasiku

Masih kata Seteve Jobs, “If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle”. ASUS Zenbook DUO (UX8406) adalah penemuan laptop terbaik tahun ini. Ia menjawab kebutuhan banyak orang yang biasa menggunakan monitor ekstra seperti saya.

Seperti halnya perjalanan menggapai mimpi, perjalanan Asus Zenbook dua layar ini ternyata tidak sebentar. Untuk menciptakan laptop layar ganda ini, membutuhkan waktu enam tahun!

Laptop ini telah dirancang melalui project precog sejak tahun 2018. Precog adalah rencana, rancangan, atau konsep. Seiring berjalannya waktu, secara konsisten pengembangan laptop ini terus dilakukan sehingga terciptalah Zenbook DUO (UX8406) yang merupakan laptop layar ganda terbaik di dunia.

Sound familiar, right? Sama seperti kita yang terus bergerak meski dengan langkah-langkah kecil. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, gerakan kecil itu akan menghasilkan sesuatu yang besar.

Design Inovatif untuk Mengejar Impian

Bukan spesies yang paling kuat yang bisa bertahan, bukan pula yang paling cerdas, tapi mereka yang paling responsif terhadap perubahan”.

Charles Darwin

ASUS Zenbook Duo (UX8406) tercipta karena merespon perubahan di dunia. Saat ini hampir semua orang membutuhkan monitor tambahan untuk bekerja lebih produktif.

Berkat desainnya yang inovatif, Zenbook DUO (UX8406) dapat tampil sebagai laptop dua layar terbaik di dunia. Sebagai spesies laptop yang berevolusi, Zenbook DUO (UX8406) dibekali dengan dua layar 14-inci3, keyboard yang bisa dilepas, dan bahkan memiliki penyangga khusus sehingga mudah untuk digunakan.

Ringkas dan Bisa Tahan Seharian!

Untuk saya yang setiap hari membawa berbagai macam keperluan perang, mulai dari laptop, tab dan handphone, desain laptop Zenbook DUO (UX8406) ini benar-benar mengerti akan kebutuhan penggunanya. Desainnya sangat ringkas, serta mudah untuk dibawa kemana-mana. Beratnya hanya 1,35 kg dan ketebalannya hanya 14,6 mm.

Laptop ini juga sangat mewakili jiwa ibu-ibu yang harus sat-sit-set dalam melakukan segala hal karena sudah ditenagai oleh Intel® Evo™ Edition, yang memiliki kemampuan multitasking dengan mobilitas yang unggul.

Soal layar, tak perlu diragukan lagi tampilannya. Kedua layar Zenbook DUO (UX8406) menggunakan teknologi ASUS Lumina OLED yang telah tersertifikasi Dolby Vision®, Pantone® Validated, serta memiliki color gamut 100% DCI-P3, yang berarti layarnya sudah pasti memiliki warna terbaik dan akurat.

Ada kisah lucu ketika saya menggunakan tablet dan laptop untuk bekerja. Ketika fokus pada penggunaan tablet dan harus beralih menggunakan laptop, saya sering lupa mengusap-usap layar laptop dengan harapan ia bisa touchscreen.

Tentunya hal ini tidak akan terjadi jika saya menggunakan Zenbook DUO (UX8406). Tangan kita bisa bebas bekerja di layar atau pun keyboard karena layar tersebut juga telah tersertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 500 dan dapat dioperasikan dengan touchscreen ataupun menggunakan stylus ASUS Pen 2.0.

Mari kita bahas keyboardnya yang bisa dilepas-pasang. Keyboard ini sangat mudah untuk digunakan karena dayanya dapat diisi secara otomatis saat ia dipasangkan secara langsung ke body laptop.

Keyboard ini dilengkapi dengan sistem cerdas yang memungkinkan laptop untuk menggunakan koneksi langsung ke laptop saat digunakan di Laptop Mode (nanti saya perkenalkan mode lainnya), serta bisa otomatis beralih menggunakan koneksi Bluetooth jika dilepas dari body-nya. Jadi, aman untuk dipakai seharian.

Fleksibel, Mudah, dan Nyaman Digunakan

Desain laptop Zenbook DUO (UX8406) memang terlihat sangat berbeda dengan laptop yang ada di pasaran saat ini. Laptop ini dirancang sedemikian rupa sehingga sangat mudah digunakan oleh siapa pun sesuai dengan kebutuhannya, termasuk emak-emak blogger sekaligus entrepreneur seperti saya.

Laptop ini dapat digunakan hingga lima mode:

Dual-Screen Mode

Saya kira hanya Zenbook DUO (UX8406) yang bisa begini, dua layarnya dapat digunakan secara penuh dengan memposisikan laptop secara lebih tinggi menggunakan penyangga terintegrasi, sehingga kedua layarnya dapat dilihat secara lebih nyaman. Kita dapat mengontrol dua layarnya dengan menggunakan keyboard fisiknya melalui koneksi Bluetooth.

Desktop Mode

Mode yang sangat cocok untuk saya seorang blogger, karena desktop Mode di Zenbook DUO (UX8406) dapat digunakan dengan dua layar vertikal yang diposisikan secara berdampingan. Mode ini sangat cocok untuk pekerjaan seperti menulis artikel, browsing untuk bahan riset, atau bahkan untuk coding.

Laptop Mode

Setelah melihat keunikan mode-mode sebelumnya, laptop ini juga bisa dibuat tampilan vertikal layaknya laptop pada umumnya, yaitu dengan satu layar aktif dan keyboard yang diletakkan di atas layar kedua. Saat di luar rumah, kita bisa menggunakan mode ini di ruang terbatas, mungkin di atas kereta, mobil atau di dalam pesawat.

Laptop Mode with Virtual Keyboard

Terkadang, ada orang yang menginginkan hal yang minimalis dan simple, sehingga tidak ingin menggunakan keyboard fisiknya. ASUS pun memberikan solusi dengan menghadirkan ScreenXpert, sehingga kita dapat menggunakan Zenbook DUO (UX8406) dengan keyboard virtual. Keyboard ini memiliki layout penggunaan yang berbeda-beda, bahkan lengkap dengan touchpad virtual. Memang tak ada duanya ini laptop!

Sharing Mode

Ketika bertemu dengan klien atau rapat dengan partner bisnis, laptop Zenbook DUO bisa menjadi alat untuk mempresentasikan pekerjaan kita tanpa ribet. Caranya cukup dengan membuaka layar laptop hingga 180° dan aktifkan mode sharing. Kedua layarnya akan bertolak belakang, sehingga memudahkan interaksi antara kita dan partner.

Laptop AI, Hemat Daya dan Cepat!

Jaman serba canggih, Artificial intelligence (AI) pun sangat memudahkan kita dalam melakukan segala pekerjaan. Selain dua layarnya sudah bersertifikat Intel® Evo™ Edition, Prosesor Zenbook DUO (UX8406) juga sudah ditenagai AI Intel® Core™ Ultra 7 155H terbaru yang dilengkapi dengan NPU atau Neural Processing Unit.

NPU memang dihadirkan secara khusus untuk memproses aplikasi yang menggunakan AI. Inilah mengapa laptop ini hemat daya, karena semua aplikasi dan fitur yang bekerja menggunakan AI dapat bekerja dengan lebih baik tanpa menguras daya secara berlebihan.

Hal yang paling saya sukai sebagai seorang blogger dan intrepreneur adalah, prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H di laptop ini juga sudah dibekali chip grafis Intel® Arc™ yang mampu bekerja dua kali lipat lebih baik daripada chip grafis di prosesor Intel® generasi sebelumnya.

Chip grafis Intel® Arc™ sangat memudahkan saya dalam membuat infografis ataupun logo karena sudah didukung berbagai teknologi grafis modern seperti real-time ray tracing, Xᵉ Super Sampling, hingga DX 12 Ultimate dan Advanced Media Engine.

Tidak berhenti sampai di situ, pekerjaan saya yang sangat berhubungan dengan membuat konten di berbagai media sosial, atau kalian yang konten kreator, akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah karena Intel® Arc™ juga dapat mengakselerasi pemrosesan video encoding.

Penutup

Jujur, laptop ini sangat menginspirasi saya dalam proses unfreeze diri. Mulai dari proses penyempurnaannya yang tak sebentar, hingga menjadi laptop revolusioner terbaik di dunia. Hal ini saya analogikan bahwa kita pun harus terus berproses dari waktu ke waktu, hingga nantinya berevolusi menjadi versi terbaik diri kita.

Desainnya yang inovatif, merespon perubahan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Pelajaran penting yang saya ambil dari sini adalah bahwa inovasi itu penting! Kita harus terus belajar dan merespon perubahan zaman dengan baik.

Performa laptop ini terbaik yang ditenagai processor terbaru. Pelajaran yang saya ambil adalah, jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal, maka kita pun harus grow up. Kita harus membekali diri dengan ilmu-ilmu dan device terbaik yang mendukung perjalalanan kita, dengan demikian kita pun akan terus bertumbuh.

Jika dalam perjalanan mengejar mimpi kita didukung dengan strategi yang tepat, ilmu yang cukup, dan laptop revolusioner seperti Zenbook DUO (UX8406), pastilah pencapaian-pencapaian itu akan tercoret dengan mudah. Kita pun bisa terus membuat pencapaian-pencapaian baru yang next level.

“Hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas Anda dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan.

Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.”

Demikian cerita saya tentang cara keluar dari jebakan freeze mode, dan laptop revolusioner yang menginspirasi saya untuk terus mengejar mimpi. Semoga bermanfaat.

Referensi:

  1. https://www.siloamhospitals.com/ ↩︎
  2. https://sragenupdate.pikiran-rakyat.com/ ↩︎
  3. https://www.asus.com/ ↩︎

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *